TARI MINATURA
Penciptaan
sebuah karya tari bagi guru seni budaya khusunya bidang studi seni tari
merupakan hal yang wajib untuk dilakukan, hal ini berkaitan dengan
keprofesionalan guru tersebut. Apalagi guru dituntut untuk berkarya sesuai
bidangnya atau relevan dengan bidangnya. Tidak terkecuali sayapun tetap
berkarya dan berkarya. Karya tari saya kali ini adalah tentang nelayan.
Sinopsis
Gaya
hidup masyarakat pesisiran menjadi tema pokok bagi perwujudan ide kreatif karya
tarian ini. Dominasi, ordinansi dan sub ordinansi realita sosio cultural itu, sejauh
pengamatan saya nampak nyata pada MASYARAKAT NELAYAN. Kebersamaan,
senasib sepenanggungan, guyub dan keceriaan merupakan karakter yang paling
menonjol pada masyarakat nelayan Pantura Jawa Tengah. Bagi masyarakat ini,
hasil tangkapan ikan adalah sebuah Anugrah Tuhan. Hasil tangkapan ikan bukan
sekedar hasil pekerjaan melainkan memiliki serentetan ritus, yang dalam
esensinya adalah sebuah rasa syukur atas nikmat dan rahmat yang melimpah yang
dianugrahkan Tuhan. Maka dapat dikatakan bahwa RASA SYUKUR inilah yang menjadi
dominasi sekaligus pencitraan yang ordinan dari sebuah sub ordinansi karakter,
yang nampak nyata pada masyarakat nelayan Pantura Jawa Tengah.
Pusat
perhatian garapan Tari Minatura pun berpijak, bertolak dan berpusat pada rasa
syukur masyarakat nelayan Pantura. Yang lazimnya terwujud dalam semangat
kebersamaan yang ceria,gembira dan spontan. Tari Minatura adalah sebuah
perwujudan ide yang berlatar belakang ritus esensial masyarakat nelayan
pantura.
Makna
Tari Minatura
Secara
konseptual, Tari Minatura adalah cerminan sosio cultural masyarakat nelayan
Pantura, sejauh mampu tertuang dalam ide ekspresi gerak,berbingkai estetis seni
Tari yang secara teknis relative bersahaja untuk diajarkan dan dipelajari.
Teknik utama yang dipergunakan tetap mengambil teknik Tari Klasik Jawa Tengah.
Sebagai akar bagi pengembangan modus gerak lainnya. Pengembangan gerak mengarah
pada interpretasi seni Tari di jaman sekarang yang memiliki ranahnya tersendiri
dalam menafsir arti dan makna kebebasan gerak. Busana penari sejauh mungkin
diupayakan mengadaptasi busana asli nelayan Pantura. Corak batik Tegalan untuk
kain sarung, corak dan ragam baju kebaya
serta aksesoris yang sesederhana mungkin. Yang kiranya tidak berlebihan jika
dimaknai sebagai keseharian masyarakat nelayan Pantura. Termasuk ekspresi
kegembiraan dan rasa syukur yang dituangkan dengan eksplorasi “blubuh” sebuah
alat penangkap ikan tradisional.
Musik
menjadi elemen penting bagi Tari Minatura. Musik yang dipergunakan didominasi
oleh perkusi. Rangkaian alat musik yang relative luas keberadaannya. Pola
iramanya berawal dari sangat sederhana dan primitive,sebagai manifestasi
kesederhanaan masyarakat nelayan Pantura dalam relung cita cita kehidupannya.
Kemudian musik secara gradual mengeksplorasi pola irama musik jaman sekarang.
Sebagai sebuah pemaknaan bahwa apapun dan bagaimanapun keberadaan sosio
cultural masyarakat nelayan Pantura, kesekitarannya adalah sebuah jaman modern,
yang tentu saja mempengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai konsekuensi sosio
cultural yang sangat berbeda.
Kostum dan
perlengkapan/property
Kostum yang di pakai : antara lain
1. baju/kebaya
2. kain
3. sampur/sabuk
4. assesoriess kepala
properti yang di bawa berupa :
1. kepis/blubuh
2. jala/jaring
1. baju/kebaya
2. kain
3. sampur/sabuk
4. assesoriess kepala
properti yang di bawa berupa :
1. kepis/blubuh
2. jala/jaring
Deskripsi
Gerakan Tari Minatura
1.
Gerak
Masuk Arena
2.
Gerak
manembah
3.
Lumaksana
lembehan
4.
Nyebar
jala ke depan dan belakang
5.
Nyebar
jala samping kanan-kiri
6.
Ayun
jala, gerakan kaki double step, berputar
7.
Loncat-loncat
ayun jala
8.
Laku
telu, miwir jala (njembreng)
9.
Nyebar
jala kearah sudut
10. Putar njembreng
jala
11. Duduk timpuh
(letakkan kepis dan jala)
12. Gerakan manembah
(bersyukur)
13. Gerakan ukel 2
tangan (mengambil ikan di jala)
14. Rapihkan jala,
dimasukkan ke dalam kepis
15. Ambil kepis
16. Jalan double
step ayun kanan kiri kepis didepan dada
17. Gerakan sama
dengan nomer 7, namun ayun kepis
18. Gerakan sama
dengan nomer 8, memegang jala
19. Jalan lembehan
kepis
20. Maju mundur,
ayun kepis (nyerok)
21. Jalan ayun kepis
(nyerok)
22. Jalan ayun
kepis…. Pose. selesai
Inilah karya tarianku di tahun 2014 lalu. semoga dapat menjadi inspirasi rekan-rekan dalam berkarya.
No comments:
Post a Comment