BELAJAR SABAR DARI TARI JAWA
Tien Kusumawati, S.Pd
Tien Kusumawati, S.Pd
“Senang rasanya melihat anak-anak kecil belajar menari. Ingatan langsung melayang, pada masa kecil, saat dulu belajar menari. Masih teringat jelas nama-nama mereka, guru tari. Saat duduk di bangku SD ada Bu Budi, ketika SMP dan SMA ada Pak Bambang. Mereka dengan sabar, bahkan amat sabar saat melatih tari di sekolah”.
Memang benar
belajar menari dan melatih tari dibutuhkan kesabaran. Apalagi dalam belajar
tari tradisional, Jawa khususnya. (Jawa Tengah). Tari Jawa merupakan tarian yang
lembut, gerakannya mengalir, dan amat pelan. Gerakan dilakukan sesuai irama,
dimana tempo iramanya begitu lembut/pelan.
Beberapa nilai
yang dapat kita ambil dari tari Jawa, (demikian banyak orang menyebut tarian
ini) yang dapat kiat terapkan dalam kehidupan kita, antara lain kita harus
senantiasa sabar, kita harus senantiasa tepat waktu, dan segala sesuatu
dilakukan sesuai aturan. Mungkin masih ada yang dapat kita temukan apabila kita
mengkaji lebih dalam tentang Tari Jawa ini. Namun demikian 3 hal yang dapat
saya uraikan, bagi saya ini sudah cukup mewakili untuk kita terapkan dalam
kehidupan kita sehari-hari. 3 hal tersebut adalah : kesabaran, tepat waktu, dan kelembutan.
Kesabaran
Untuk menjadi
penari yang baik, kita wajib berlatih secara terus menerus dengan penuh
kesabaran, tidak mudah putus asa atau cepat bosan. Sabar apabila kita kesulitan
melakukan gerakan yang amat njlimet / rumit. Dalam belajar
menari dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyelesaikan 1 tarian. Harus
sabar dalam mempelajari tarian tersebut. Jika diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, hendaklah kita sabar dalam menghadapi kehidupan ini, apapun
sulitnya, senantiasa ada jalan untuk meraihnya asalkan kita lakukan dengan
penuh kesabaran dan tidak putus asa.
Tepat
waktu
Untuk memudahkan
mengingat-ingat gerakan, biasanya kita gunakan hitungan, dimana jarak hitungan
1 ke hitungan dua sangat pelan dan tempo yang agak lama, dan harus dilakukan
sesuai irama. Contoh, pada saat gerak seblak sampur (mengibaskan salendang
kearah samping kanan atau kiri), gerak seblak sampur pada salah satu tarian
harus dilakukan pada hitungan 8 (bertepatan dengan bunyi gong), jadi sebelum
hitungan 8, gerak seblak tersebut belum boleh dilakukan atau jangan sampai
melebihi hitungan 8. Jika tidak, wirasa/
dalam tarian tersebut akan kurang enak dinikmati karena gerakan dilakukan tidak
tepat waktu/tidak pas musiknya, karena bisa saja terjadi antara musik dan
gerakan akan saling kejar-kejaran sehingga tarian tersebut kurang enak untuk
dinikmati. Dalam dunia kerja, kita senantiasa dituntut untuk menyelesaikan
pekerjaan sesuai jadwal/tepat waktu. Bagaimana jadinya apabila kita tidak tepat
waktu, pasti akan menumpuk pekerjaan-pekerjaan lainnya. Semakin kita tunda,
semakin tinggi tumpukan pekerjaan kita.
Kelembutan
Tari Jawa yang
identik dengan kelembutan, gerakannya mengalir, alus (lembut), sehingga
terkesan sangat anggun. Kelembutan juga kita butuhkan dalam kehidupan
sehari-hari…terhadap keluarga…terhadap kerabat… terhadap rekan kerja, kita
butuh itu. Sehingga dalam pergaulan tidak saling bersitegang satu sama lain…
Kalaupun ada konflik dapat diselesaikan dengan keramahan, kekeluargaan…so…dengan penuh kelembutan….
Tegal, 16
Oktober 2010
salut buat Mba Tien, banyakan orang jawa sekarang ga bisa tari jawa bahkan tidak sedikit yang ga tau nama tarian jawa apalagi gerakannya, itu termasuk saya lho... hehehe
ReplyDeletelanjutkan nguri-uri budaya adiluhung dari jawa dan sukses buat mba Tien
Terima kasih pak... Itu memang sudah menjadi tugas kita untuk nguri-uri kebudayaan tradisi agar tidak lekang oleh waktu... Berharap juga bahwa generasi muda ikut handarbeni budaya bangsa sendiri...
ReplyDelete