TARIANKU

semoga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya, penari, pecinta tari, pengamat tari dan juga guru-guru tari. Serta seniman-seniman baik tari, musik maupun teater. salam budaya.

Sunday, July 8, 2012


TIDAK BISA DENGAN INSTAN

“Gerakannya koq cuma seperti itu!”
“Wahhh…kalau begitu saja sih anak kecil juga bisa”
“Emang gak ada gerakan lain yaaaa….”

Seperti itulah kalimat yang sering kita dengar saat usai menyaksikan latihan tari untuk anak-anak. Bagi mereka yang tidak pernah mengajar, apalagi mengajar anak-anak sering menganggap gerakan yang kita ajarkan sangatlah mudah. Sementara bagi pengajar…sesederhana apapun gerakan, apabila diajarkan pada anak-anak itu sangatlah menguras tenaga dan pikiran. Bagaimana tidak…anak-anak, cenderung belum bisa berkonsentrasi dengan baik. Apa yang kita ajarkan belum tentu bisa diterima anak-anak. Apalagi yang berhubungan dengan bentuk gerak tubuh, antara orang dewasa (pengajar) dan anak-anak sangatlah berbeda.
            Bagi orang dewasa, gerakan berjinjit-jinjit saja sangatlah mudah. Tetapi bagi anak-anak untuk melakukan jinjit, banyak anak yang mengalami kesulitan/belum bisa berjinjit. Mungkin karena fisik anak-anak masih dalam tahap perkembangan. Butuh waktu untuk mengajarkannya. Di samping itu ada trik-trik tersendiri buat mengajarkan gerakan badan pada anak-anak. Karena sifatnyalah, kita harus hati-hati dalam mengajarkan gerakan/ tarian. Salah-salah, malah membuat anak tidak suka dengan menari. Apabila sudah tertanam benci, maka sampai kapanpun si anak tidak akan pernah mau belajar menari.
            Belajar menari…apapun tariannya, tidak bisa dilakukan dengan instan. Seperti pada Ballet dan tari tradisional khususnya tari dari Jawa Tengah. Butuh waktu, proses dan kesabaran dalam mempelajarinya. Sebaiknya belajar menari dilakukan sejak dini. Sejak anak masih kecil. Ketika kita sudah melihat adanya bakat anak pada tarian, segera kita arahkan anak-anak kita dibidang tersebut. Melalui les privat  maupun sanggar-sanggar. Belajar menari sejak dini bukan berarti menciptakan anak-anak kita menjadi penari. Kalau memang nantinya anak kita benar-benar menjadi seorang penari, juga tidak ada jelaknya kan? Belajar menari pada anak-anak tidak hanya menciptakan anak-anak menjadi penari, atau anak-anak mengenal tari, atau bisa menari. Tidak. Lebih dari itu. Belajar menari, tujuan lain yang kita harapkan adalah adanya kepekaan anak-anak kita terhadap lingkungan, memiliki keberanian, rasa percaya diri, dan memiliki keseimbangan kerja otak, baik otak kanan maupun otak kiri. Mengajarkan gerakan badan yang dipadukan dengan music tidaklah mudah. Butuh waktu untuk melakukan itu semua. Apalagi terhadap anak-anak. Jadi…belajar menari,..… ingin menjadi penari,..… tidak bisa dilakukan dengan instan.
           

No comments:

Post a Comment